Liputan6.com, Jakarta - Pasca libur Lebaran 2024, para pendatang mulai mengadu nasib di tanah rantauan. Begitu juga di kawasan Tangerang, di mana fenomena urbanisasi selalu terjadi setelah Lebaran usai.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang memprediksi, jumlah warga pendatang yang masuk ke wilayah tersebut, akan menurun hingga 50 persen.
Baca Juga
Polda Metro Jaya Gerebek Markas Judi Online di Tangerang, 11 Orang Ditangkap
Rayakan Hari Kartini, Komunitas ini Gelar Talkshow dan Baking Demo
Kasus DBD Kabupaten Tangerang Tertinggi se-Indonesia, Kadinkes Ungkap Penyebabnya
"Jumlah pendatang baru pasca-lebaran mencapai 1.655 jiwa. Ini jauh berbeda dibanding tahun 2023 yang mencapai 3.274 pendatang," ungkap Kadisdukcapil Kota Tangernag, Irman Pujahendra, Rabu (17/4/2024).
Advertisement
Meski begitu, Irman tetap mengimbau, agar warga pendatang yang ingin menetap, untuk segera mengurus administrasi kependudukan di Kota Tangerang. salah satunya, dengan membawa surat pindah dari daerah asal atau SKPWNI.
"Dengan kesadaran masyarakat pendatang mengurus administrasi kependudukan, tentunya dapat memudahkan dalam pendataan kependudukan di Kota Tangerang. Ayo, kita sama-sama tertib administrasi dengan memproses pembuatan Kartu Keluarga (KK) dan KTP-el di daerah tujuan, yaitu Kota Tangerang," ujar Irman.
Sementara, di wilayah Kota Tangerang Selatan, Disdukcapil setempat memperkirakan akan ada 2 hingga 3 ribu warga baru yang datang dari kampung halamannya masing-masing. Hal ini diketahui berdasarkan data setiap tahunnya pasca lebaran.
"Kalau lihat musiman, benar. Ibaratnya itu sudah jadi kebiasaan apabila warga Tangsel sambil mudik ke daerahnya bawa saudara tuh. Mungkin ada ingin bekerja atau sekolah dan sebagainya. Diperkirakan rata-rata tiap tahun 2-3 ribu saja," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Tangerang Selatan, Dedi Budiawan.
Meski begitu, dia masih menunggu data dari camat atau kelurahan di wilayahnya. Tujuannya untuk mengetahui secara detail jumlah penduduk yang datang dari kampung halamannya masing-masing.
"Lebih pasti hari ini kami akan melayangkan surat kepada camat dan lurah. Untuk dilakukan pendataan. (Karena) sejak tidak ada lagi operasi yustisi, dari tahun ke tahun cara melakukan deteksi kedatangan melalui kerja sama para lurah dan camat dengan cara mengirimkan surat," kata Dedi.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.