Oleh : Rista Simbolon (Via ) | Diterbitkan | Short link: https://jakartainews.com/unicef-minta-diy-tetap-jadi-model-percepatan-imunisasi-anak-191519
Bagikan Ke :
Facebook Twitter

Imunisasi di DIY agar tetap dipertahankan tinggi setiap tahun.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan PBB untuk Anak-anak (Unicef) meminta Daerah Istimewa Yogyakarta tetap menjadi role model alias percontohan dalam percepatan imunisasi anak di Indonesia. "Imunisasi di DIY agar tetap dipertahankan tinggi setiap tahun lantaran menjadi percontohan bagi provinsi lain," kata Health Specialist Unicef Kantor Perwakilan Jawa Rusipah saat talkshow dengan tema "Jogja Istimewa, Tetap Kejar Imunisasi" di Kantor Kwarda Pramuka DIY, Yogyakarta, Kamis (8/12/2022).
Menurut Rusipah, sejak dulu cakupan imunisasi DIY selalu di atas nomor nasional. Sehingga pada 2007 menjadi percontohan penyelenggaraan imunisasi polio suntik (IPV) di Indonesia.
"DIY dipilih lantaran mempunyai cakupan imunisasi nan setiap tahun tinggi, sehingga setiap anak jika diganti imunisasi IPV lebih aman," kata dia.
Berikutnya, DIY juga dinilai mempunyai cakupan imunisasi balang rubella nan tinggi sehingga saat bulan imunisasi anak nasional (BIAN) pada 2018, DIY menjadi provinsi nan tidak dilibatkan Kemenkes untuk mengejar sasaran imunisasi tersebut.
"Imunisasi balang rubella untuk DIY tidak dilibatkan lantaran cakupannya selalu tinggi sehingga DIY dianggap kondusif dari campak," ujar dia.
Berdasarkan survei Unicef berbareng Kemenkes pada April 2020 menunjukkan bahwa 84 persen dari semua akomodasi kesehatan di Indonesia terutama di puskesmas dan posyandu melaporkan layanan imunisasi sangat terganggu. Akan tetapi DIY kala itu sukses membuktikan tetap mencapai imunisasi lebih dari 90 persen di tengah situasi pandemi.
"DIY sukses membuktikan bahwa di tengah situasi pandemi tetap dapat mencapai cakupan imunisasi dasar komplit lebih dari 90 persen," kata Rusipah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Pembajun Setyaning Astutie menyebut pada 2021 cakupan imunisasi anak di DIY mencapai 94 persen lebih alias di atas nomor nasional ialah 80 persen.
Sementara itu, hingga Oktober 2022 cakupan imunisasi DIY mencapai 83,3 persen. Menurut dia, keberhasilan DIY mempertahankan cakupan imunisasi anak di atas nomor nasional adalah berkah kerja sama beragam pihak termasuk menggandeng aktivitas pramuka, serta media massa untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
"Tanpa kerja sama nan baik dari semua sektor teman-teman dinas kesehatan tidak bisa mengejar itu," kata dia.
Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) GKR Mangkubumi mengatakan aktivitas pramuka terus mengedukasi para orang tua untuk memenuhi kewenangan anak mendapatkan imunisasi melalui pendidikan.
"Gerakan Pramuka adalah aktivitas pendidikan sehingga melalui pendidikan kami membujuk masyarakat untuk lebih memahami makna dari imunisasi tersebut," kata Mangkubumi.
sumber : Antara