Liputan6.com, Jakarta Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, hubungan ketua umumnya Prabowo Subianto dan Ketum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri baik-baik saja, dan masih berkomunikasi.
Menurut dia, dengan melihat hal tersebut tak diperlukan rekonsiliasi antara keduanya.
Baca Juga
Megawati Dijadikan Bahan Hoaks, Simak Kumpulannya
Cek Fakta: Tidak Benar Video Megawati Promosikan Obat Nyeri Sendi
Bersiap Hadapi Pilkada Serentak 2024, Megawati Pimpin Konsolidasi PDIP
"Jadi sebenarnya kalau ada yang ngomong rekonsiliasi saya pikir enggak ada yang perlu direkonsiliasi karena tidak pernah ada yang namanya perselisihan, yang namanya perpecahan antara kedua tokoh ini," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (17/4/2024).
Advertisement
Menurut dia, rencana pertemuan keduanya baru akan terlaksana usai keputusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.
"Pak Prabowo sangat menghormati Bu Mega, dan saya pikir komunikasi-komunikasi lebih intens mungkin akan ditingkatkan setelah putusan MK," kata dia.
Karena itu, Dasco mengungkapkan tak ada pertemuan Prabowo dan Megawati dalam waktu dekat.
“Komunikasi ini akan jalan setelah putusan MK,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri disebut bakal bertemu dalam momentum lebaran Idul Fitri. Namun, momen itu masih tak kunjung terjadi.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, sebenarnya baik Prabowo dan Megawati bisa saja berkoalisi. Namun, dari PDIP tak ingin ada lagi sosok Presiden Jokowi yang mengekornya.
"Saya melihatnya bahwa sebetulnya ada kemungkinan Ibu Megawati atau PDI Perjuangan mau berkoalisi dengan Pak Prabowo, tetapi tidak mau ada Pak Jokowi. Saya melihat di situlah kemudian letak kerumitan atau kerepotannya," kata dia dalam keterangannya, Sabtu (13/4/2024).
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tak Mudah Karena Dekat dengan Jokowi
Menurut Qodari, hal ini tak mudah, mengingat Prabowo dekat dengan Jokowi. Apalagi dalam momentum Idul Fitri bertemu sampai dua kali.
Dia menyebut kini keputusan berada di tangan Prabowo untuk menentukan arah apakah ingin tetap berjalan bersama Presiden Jokowi atau memilih berkoalisi dengan Megawati.
"Jadi tugas sejarah Pak Prabowo untuk menentukan istilahnya beliau akan jalan bareng dengan Pak Jokowi atau jalan bareng dengan Ibu Mega? Saya melihatnya seperti itu," jelas Qodari.
Advertisement
berita terbaru hari ini,berita hari ini,liputan6.com,liputan6.com news,berita liputan6.com,#liputan6.com,liputan6com,ngapain? | liputan6.com,ini yang terjadi... | liputan6.com,ashanty angkat bicara | liputan6.com,dihujat gak bisa masak | liputan6.com,3 periode? ini kata jokowi! | liputan6.com,liputan 6,liputan6,liputan,liputan 6 sctv,liputan 6 news,liputan6 news,liputan 6 live,catat! ini syaratnya jika warga ingin mudik lebaran | liputan6.com, Selasa 30 April 2024
Berita Terkait |
---|