Liputan6.com, Jakarta Serangan rudal dan drone besar-besaran Iran ke wilayah Israel pada Sabtu, 13 April 2024 memberikan risiko, membuat situasi geopolitik di Timur Tengah memanas.
Tak hanya itu ini pun berdampak pada kondisi perekonomian dunia tak terkecuali Indonesia.
Baca Juga
Menko Airlangga Tegaskan Pentingnya Kolaborasi ASEAN dan GCC di WEF 2024
Tak Ada Celah, Kosgoro 1957 Optimis Airlangga Hartarto Terpilih Secara Aklamasi
Jokowi Tunjuk Airlangga Hartarto Jadi Ketua Tim Nasional OECD, Ini Tugasnya
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyadari akan hal ini. Menurut dia, apa yang terjadi antara Israel dan Iran memang membawa dampak yang signifikan.
Advertisement
"Dari sisi perekonomian, tentu kita melihat terjadi lonjakan harga minyak akibat serangan Israel ke Kedutaan Iran di Damaskus dan juga terhadap retaliasi yang dilakukan oleh Iran," kata dia usai menghadiri rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan menteri lainnya di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (16/4/2024).
"Dari segi ekonomi, Laut Merah dan Selat Hormuz itu menjadi penting, terutama karena Selat Hormuz itu 33 ribu kapal minyak dan Laut Merah itu sekitar 27 ribu dan peningkatan freight cost itu menjadi salah satu hal yang harus dimitigasi," jelas dia.
Meski demikian, Airlangga menegaskan, perekonomian Indonesia tetap menunjukkan pertumbuhan yang solid sebesar 5 persen dengan inflasi yang terkontrol di rentang 2,5 persen, plus minus 1 persen.
"Neraca perdagangan kita masih surplus dan cadangan devisa kita masih kuat di angka 136 miliar dolar AS," ungkap Airlangga.
Dia juga mengungkapkan, pasar keuangan global mengalami ketidakpastian dengan indeks dolar mengalami penguatan, sementara nilai tukar dan indeks harga saham global menunjukkan pelemahan.
Namun, Indonesia, dibandingkan dengan negara-negara lain, masih dalam kondisi yang relatif aman.
Meski demikian, Airlangga menegaskan, pemerintah akan melakukan sejumlah kebijakan untuk menjaga kondisi perekonomian Indonesia ini.
"Tentu kita perlu melakukan berbagai kebijakan, antara lain bauran fiskal dan moneter, menjaga stabilitas nilai tukar, menjaga APBN, dan memonitor kenaikan logistik dan kenaikan harga minyak," jelas dia.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tetap Fokus
Dalam menghadapi gejolak ekonomi global, kata Airlangga, pemerintah Indonesia tetap fokus pada kebijakan yang mendukung sektor riil.
Selain itu, menstabilkan nilai tukar untuk mengurangi dampak terhadap impor, sambil juga mencatat manfaat bagi eksportir yang menerima lebih banyak devisa.
"Pemerintah terus melihat reform struktural dan menjaga ekspektasi dari investor dan juga memperkuat daya saing dan juga untuk menarik investasi jangka panjang ke Indonesia. Jadi kepastian-kepastian itu yang harus dijaga," jelas Airlangga.
Advertisement
berita terbaru hari ini,berita hari ini,liputan6.com,liputan6.com news,berita liputan6.com,#liputan6.com,liputan6com,ngapain? | liputan6.com,ini yang terjadi... | liputan6.com,ashanty angkat bicara | liputan6.com,dihujat gak bisa masak | liputan6.com,3 periode? ini kata jokowi! | liputan6.com,liputan 6,liputan6,liputan,liputan 6 sctv,liputan 6 news,liputan6 news,liputan 6 live,catat! ini syaratnya jika warga ingin mudik lebaran | liputan6.com, Selasa 30 April 2024
Berita Terkait |
---|