Atraksi berikutnya, rombongan study tour disuguhkan cara menyangrai kopi khas Bonjeruk. Di sini diperlihatkan proses tumbuk manual untuk menghasilkan serbuk kopi yang akan disuguhkan kepada rombongan sambil santai menikmati suguhan kopi panas di pendopo yang tersedia.
Dari proses manual ini melahirkan 3 varian rasa kopi yang dihasilkan, yakni kopi orisinil, kopi kayu manis, dan kopi gula.
Sembari menunggu santap siang, rombongan disuguhkan pementasan seni berupa tarian tradisional diiringi musik gamelan. Dua gadis muda menari mengikuti irama gamelan yang dihasilkan oleh alat musik tradisional yang dimainkan.
Sesekali penari menggoda pengunjung ikut menari dan bahkan ada sesi khusus bagi wisatawan atau pengunjung untuk menari dan mempraktekkan gerakan tarian yang baru saja disajikan. Menurut keterangan pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bonjeruk Permai, Gunadiusahawan, angka kunjungan di Desa Bonjeruk berkisar 10-15 kali rombongan setiap bulannya.
"Artinya setiap 2 hari sekali ada wisatawan yang hadir tempat ini. Baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara," katanya.
Pengurus Pokdarwis Bumi Indah Jaya, Kecamatan Kaubun, Joko Padmowadi yang merupakan peserta study tour Kutai Timur memberikan apresiasi dan penilaian tersendiri atas apa yang didapatkan di Desa Bonjeruk.
Ia menilai masyarakat di desa ini memiliki kesadaran yang sangat tinggi dalam hal pariwisata. Menurutnya, hal tersebut butuh proses panjang untuk membentuknya.
"Kita bisa lihat dari cara mereka memperlakukan wisatawan, adat budayanya sangat kental sehingga terbentuk sebuah kultur yang dapat kelola menjadi sebuah sajian dalam bentuk paket wisata," kata Joko.
Joko Padmowadi mengaku kagum dengan Desa Wisata Bonjeruk yang dinilai sukses mengembangkan produk wisata budaya, alam pedesaan dan kuliner. Hal ini memberi kesan hidup damai di pedesaan dengan nuansa alam yang asri dan budaya yang luhur.
"Contohnya saja di sekitar kita saat ini baik anak-anak, orang tua, lingkungan desa dan bahkan hewan ternak mereka pun tak sekedar objek pelengkap dalam tradisi mereka, tetapi nyata adanya menjadi faktor pendukung yang tak terpisahkan dari satu dan lainnya, dan ini sesuatu yang luar biasa," katanya.
(*)
Advertisement
- stella marisAuthorBagikan11
Rekomendasi
Kawanan Rusa Totol dari Istana Kepresidenan Bogor Menambah Koleksi Satwa Unik Taman Candika
Kawasan Kota Lama Kesawan Makin Menarik Usai Direvitalisasi, Omzet Pelaku Usaha Meningkat
MenkopUKM Teten Masduki Dorong PLUT KUMKM Fokus ke Pengembangan Produk Unggulan Daerah
Begini Cara DPK Kota Cilegon Dorong Peningkatan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat
Realisasi Program Salira di Kecamatan Citangkil Serap Rp4,2 Miliar dan Libatkan 300 Warga Lokal
Susun Kebijakan yang Berdampak Luas, Kinerja Biro Hukum Dapat Apresiasi Mendagri
Puluhan Ribu Warga Ramaikan Penutupan Festival Iraw Tengkayu XIII 2024
Hadir di Rakornas Bidang Hukum, Mendagri Soroti Pentingnya Biro Hukum dalam Penyusunan Kebijakan
Pjs Bupati Paser Dukung Duta Wisata dan Putri Pariwisata Kabupaten Paser Berprestasi
Jessica Wongso
2 Alasan Jessica Wongso Ajukan PK Kasus Kopi Sianida, Singgung Kekhilafan Hakim Tangani Perkara
Jessica Wongso Rayakan Ultah ke-36 dengan Ajukan PK, Babak Baru Kasus Kopi Sianida Mirna Salihin
Jessica Wongso Ajukan PK ke PN Jakarta Pusat
Mengaku Trauma, Jessica Wongso Kini Tak Mau Tawarkan Makanan dan Minuman pada Orang Lain
Top 3 Berita Hari Ini: Sebelum Meninggal Dunia, Puput Novel Berjuang Melawan Kanker Payudara Sejak 2021
7 Potret Jessica Wongso di Lapangan Golf Ini Banjir Pujian, Bak Sosialita
Pilkada 2024
Janji Promosikan UMKM Jakarta, Ridwan Kamil: Saya Punya 20 Juta Followers
Majukan Lampung Selatan, Egi-Syaiful Bawa Program Prabowo-Zulhas
Hasil Survei Tertinggi, Ketua Tim Kampanye Maesyal-Intan Yakin Menang di Pilbup Tangerang
RK Mau Bikin Riverway, Pramono Kasih Contoh Kali Krukut: Airnya Enggak Jalan, Bagaimana Mau Riverway?
Teguran Keras Ustadz Das'ad Latif atas Kelakuan Calon Bupati hingga Gubernur, Ini Masalahnya
Meski Beda Pilihan, Tukang Ojek dan Sopir Penumpang Pekanbaru Diimbau Tetap Harmonis
Peparnas 2024
Kisah Berdirinya SLB Mandiri Putra yang Berpartisipasi di Peparnas 2024, Ketuk Pintu Hati Orangtua ABK dari Pintu ke Pintu
Seluruh Atlet Peparnas XVII Solo Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Batas Biaya Perawatan
Gunakan Mulut, Begini Mahirnya Seniman Cilik Lukis Maskot Peparnas 2024 Kebo Bule
Alasan Pemerintah Pindahkan Peparnas 2024 ke Solo
Cerita Terapis Pijat Disabilitas Netra Bertugas di Peparnas 2024, Sehari Bisa Tangani 10 Pasien Lebih
Jadi Running Guide di Peparnas 2024, Begini Tantangan Pelari Sumut dalam Membangun Harmonisasi dengan Atlet Disabilitas Netra